Gambar: ANTARA/Maria Cicilia Galuh

Menkop Dan UKM Berharap Agar Pertamina Terus Memberikan Dukungan Terhadap Pengembangan Usaha Mikro, Kecil, Dan Menengah

Kamis, 29 Agu 2024

Menteri Koperasi dan UKM, Teten Masduki, mengharapkan agar Pertamina terus memberikan dukungan dalam pengembangan serta peningkatan kualitas dan daya saing UMKM di Indonesia melalui program pembinaan dan pendampingan yang telah dirancang.

Dalam acara peluncuran Pertamina UMK Academy 2024 yang berlangsung di Jakarta pada hari Kamis, Teten memberikan apresiasi terhadap kegiatan tersebut, yang dianggap sejalan dengan inisiatif pemerintah untuk mendorong pelaku UMKM agar memiliki daya saing yang tinggi dan terus berkembang.

Ia menyatakan bahwa program ini telah melibatkan lebih dari 8.200 pelaku usaha dan terbukti efektif dalam mendorong kemajuan sektor usaha mikro kecil (UMK) di Indonesia. Dari program ini, banyak UMK yang berhasil meningkatkan usaha mereka dan mampu bersaing di pasar yang lebih luas.

Teten juga menekankan pentingnya program pendampingan bagi UMKM, mengingat hingga saat ini, struktur ekonomi Indonesia masih didominasi oleh pelaku usaha mikro yang beroperasi dalam karakteristik informal, dengan skala ekonomi yang hanya cukup untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari. Hal ini menyebabkan kesulitan bagi sektor usaha mikro untuk naik kelas dan bersaing di pasar lokal.

Hari ini, kita telah memasuki usia 30 tahun sebagai negara berkembang, di mana banyak negara mengalami kesulitan dalam memperbaiki struktur ekonomi mereka dengan kualitas yang lebih baik. Hal ini disebabkan oleh karakteristik UMKM yang sebagian besar bersifat informal dan tidak terhubung dengan pasar atau industri, ungkap Teten dalam siaran pers kementerian.

Masalah lain yang dihadapi oleh pelaku UMKM adalah akses terhadap pembiayaan, terutama dari lembaga keuangan formal atau perbankan. Hal ini disebabkan oleh skema pembiayaan yang masih bersifat konvensional, yang mengutamakan adanya jaminan. Sementara itu, pelaku UMKM, khususnya di sektor mikro, umumnya tidak memiliki aset yang dapat dijadikan agunan.

Oleh karena itu, Kemenkop UKM sedang berupaya untuk mendorong penerapan skema pembiayaan berbasis credit scoring, yang memungkinkan pelaku usaha, terutama di sektor mikro, untuk mendapatkan akses pembiayaan yang lebih mudah.

Dengan skema ini, lembaga perbankan tidak perlu meminta jaminan, melainkan cukup menganalisis data rekam jejak kinerja usaha mereka.

Dalam upaya meningkatkan daya saing UMKM, Kemenkop UKM juga sedang membangun rumah produksi bersama (RPB) di berbagai daerah, yang bertujuan untuk memberikan wadah bagi UMKM dalam menciptakan produk yang lebih baik dan terstandarisasi. Dengan produk yang terstandarisasi, peluang UMKM untuk menjalin kemitraan dengan industri sebagai bagian dari rantai pasok akan semakin terbuka.

Teten mengungkapkan harapannya bahwa program Pertamina UMK Academy 2024 dapat memberikan dukungan terhadap pertumbuhan dan perbaikan ekosistem pembiayaan untuk UMKM. Ia juga menginginkan agar program ini dapat mempercepat pelaku usaha dalam meningkatkan kelas dan daya saing mereka.

Corporate Secretary Pertamina, Brahmantya Satyamurti Poerwadi, menjelaskan bahwa tujuan dari program Pertamina UMK Academy 2024 adalah untuk membina UMKM agar dapat naik kelas dengan lebih cepat. Selain itu, program ini juga bertujuan untuk memberikan kesempatan yang lebih luas bagi mitra binaan dalam memasarkan produk mereka serta meningkatkan kualitas sumber daya manusia agar lebih kompetitif.

"Melalui inisiatif ini, diharapkan usaha UMKM dapat meraih kesuksesan yang lebih besar, jumlah lapangan kerja dapat meningkat, kapasitas usaha atau omzet dapat terus berkembang, serta mampu memperluas jangkauan pemasaran hingga ke luar daerah bahkan ke pasar ekspor," ujar Brahmantya.


Tag:



Berikan komentar
Komentar menjadi tanggung-jawab Anda sesuai UU ITE.

Komentar